Cari Blog Ini

Minggu, 01 Agustus 2010

Diabetes Mellitus Gak Mau Turun (2)

Seorang tetangga yang berusia tidak lebih dari 49 tahun. Sejak setahun terakhir dinyatakan menderita diabetes melitus (DM). Yang terasa awalnya dia sering haus dan buang air kecil malam lebih sering. Kakaknya yang berumur (58) juga penderita DM, maka setelah memperhatikan kondisi tersebut dan atas saran temannya dia memeriksakan diri ke dokter.

Benarlah dia mengidap DM. Beruntungnya test Lab selain gula darah : Jantung, paru-paru, dan mata. Semuanya baik. Selama setahun ini dia berusaha mematuhi nasihat dokter, walau tak mudah. Sebagai tenaga perusahaan swasta yang sering berkeliling ke berbagai kota sekitar 6 hari setiap bulannya maka wajarlah makannya tidak teratur.

Asupan makannya tidak terkendali dan jadwal minum obatpun tak teratur. Karenanya pengelolaan DM nya tidak berhasil. Pemeriksaan terbaru menunjukkan bahwa gula darah puasanya 180 dan setelah makan 276 mg. Sedangkan HbA1c nya : 8,3%. Padahal nilai terkendali seharusnya kurang dari 6.5%

Perubahan gaya hidup yang semakin modern mendorong kekerapannya penderita DM di Indonesia meningkat. Termasuk tetangga saya tersebut berkontribusi menaikkan populasi penderita DM. Namun dia patut bersyukur karena DM nya diketahui ketika belum menimbulkan komplikasi pada berbagai organ tubuh. Sehingga berkesempatan mencegah komplikasi. Caranya adalah dengan mengendalikan kadar gula darahnya.

Tujuan pengendalian DM dalam jangka pendek untuk menghilangkan gejala, sedangkan tujuan jangka panjang adalah mencegah penyulit pada berbagai organ tubuh. Dengan pola ini diharapkan angka morbiditas (penyakit) maupun mortalitas (kematian) bisa diturunkan,

Penderita DM (diabetasi) yang berhasil mengendalikan DM, dapat menikmati kualitas hidup layaknya orang yang tidak menderita DM. Jadi, pengendalian gula darah harus di perhatikan dengan serius. Caranya dengan memahami penyakit ini dan mengumpulkan informasi yang cukup.

Banyak yang mengira bahwa penyakit ini dapat disembuhkan dengan makan obat atau suplemen tertentu. Marilah kita kelola DM dengan mengendalikan gula darah. Lipid (lemak) juga harus dikendalikan. Acapkali peningkatan gula darah disertai dengan peningkatan lipid darah.

Ada 3 cara mengendalikan DM yaitu : Perencanaan makan, berolah raga, dan obat penurun DM. Ketiga cara ini harus dilakukan dengan baik. Jika asupan makanan terseleksi; Olahraga teratur maka pengendalian gula darah sering kali dapat dicapai sehingga tidak diperlukan obat penurun gula darah.

Jadi, dianjurkan tidak terlalu mengutamakan obat penurun DM, tetapi ubahlah gaya hidup dengan perencanaan makanan yang sesuai dan OR teratur. Jika harus sering pergi keluar kota, memang sulit mengatur makan. Namun, berkonsultasilah kepada ahli gizi tentang pola makan di luar rumah.

Prinsipnya asupan makan agar diatur jumlah kalori dan komposisi makanan. Konsultasikan dengan ahli gizi berapa banyak nasi yang dapat dimakan, besar potongan lauk dan jumlah sayuran. Anda harus menghindari makanan dan minuman yang mengandung gula.

Meskipun bepergian, Olahraga seharusnya dapat dilakukan. Jika tidak dapat berolahraga di alam terbuka, Anda dapat melakukan di ruangan, asalkan dilakukan secara teratur sedikitnya empat kali seminggu selama 30 menit.

Gula darah agar dipertahankan pada kriteria terkendali baik yaitu (puasa 80-109) dan terkendali sedang antara 110 - 139. Sedangkan dua jam setelah makan terkendali baik 110 - 159 dan terkendali sedang 160-199.

HbA1c menggambarkan pengendalian DM dalam tiga bulan terakhir. Jika masih tinggi (maksimal 6.5), berarti dalam 3 bulan terakhir ini memang pengendalian gula darah belum baik. Anda tak perlu gelisah karena gula darah belum terkendali.

Dengan upaya yang serius, niscaya akan berhasil. Kerusakan organ tubuh bisa terjadi jika DM tak terkendali dalam waktu panjang, (tahunan). Semoga Anda berhasil mengendalikan gula darah dan sukses dengan karier atau berbisnis seolah dalam kondisi sehat atau berpenyakit yang terkendali

(Sumber : detik.com / FatchurR disarikan dari : berbagai sukmber dan pengamatan)

Tidak ada komentar: